Senin, 30 Agustus 2010

MISI RAHASIA KE JOGJAKARTA

     Tanggal 15 Agustus 2010, saya dan seorang rekan kerja dikantor(sebut saja Bu linda) ditugaskan oleh kepala subbag saya untuk mengikuti Pelatihan Akuntabilitas kinerja Aparatur yang diselenggarakan oleh PPKK FISIPOL Universitas Gajah Mada Jogjakarta.
Keberangkatan keJogja ditempuh dalam waktu 6,5 jam dari kampung tempat saya tinggal. Saya dan bu linda berangkat dengan penuh rasa suka cita, terlihat kobaran api semangat menyala2 dibole mata kami masing2, meskipun dalam hati kami tujuan dan keinginan kami sama sekali berbeda, tapi yang pasti kami berdua bersemangat melakukan perjalanan menuju Jogjakarta. Hal ini terbukti dari kuatnya kami berdua menahan Puasa meskipun kami sedang melakukan perjalanan jauh, mendaki gunung, lewati lembah, terbang diudara, sungai yang mengalir tenang pun kami lewati juga..*aiih lebaay.

    Bu linda adalah rekan kerja yang menyenangkan, orangnya ramah, polos, dan baik hati, jarang sekali saya melihat dia marah atau tersinggung, dia juga tidak pernah bersuara keras apalgi lantang. sempat saya berfikir kalau bu linda mungkin baru saja menjalani operasi amandel, makanya volume suaranya terbatas. Tapi ternyata tidak, bu linda di usianya yang sekarang beranjak 34 tahun, dan sudah memiliki 2 orang anak ini memang tidak pernah berteriak. Bu linda orangnya jg kalem banget, bukan hanya dari suara, langkah kakidan gerakan bu linda semuanya kalem, berbeda jauh dengan saya yang suka melakukan segala sesuatu secara cepat dan tepat. Bagi bu linda, perjalanan dinas ke jogja adalah kesempatan emas, begitu pula dengan saya(senyum kecil nungging dibibir saya). Bu linda tidak pernah sebelumnya pergi keluar kota provinsi, dan jogjakarta adalah kota luar provinsi pertama yang didatangi. Senyum tak pernah berhenti mengembang diwajahnya saat kami masih berada di bandara juwata tarakan. Senyumnya sebenarnya tidak memudar sampai kami tiba dijogja, tapi wajah pucatnya mengikis senyum manis bu linda..:-(.

   Sesampainya kami dijogjakarta, kami disambut oleh teman saya yang udah menunggu kedatangan saya sejak satu jam yang lalu di bandara adisutjipto jogjakarta. Waktu pertama kali melihatnya, mata saya yang biasanya ga bisa melihat dengan jelas (mata saya minus) tba2 jadi bening, ransel berwarna ijo lumut yang awalnya tidak begitu berat nangkring dipunggung saya tiba2 berasa ringaan banget, yah intinya hati saya senang dan bahagia saat melihat teman saya itu tersenyum lebar melihat kedatangan saya dan bu linda. Setelah berjabat tangan, liat2an dalam waktu sesingkat2nya, dan  memperkenalkannya pada bu linda, kami segera mencari taxi menuju hotel. Dengan mudah tanpa dicari, supir taxi pada newarin diri untuk ngantarin kami kemanapun kami mau. Karena banyaknya supir taxi yanbg menawarkan diri, saya jadi dilema dalam memilih satu diantara mereka, soalnya mereka cakep2 siih(astopiloh, apa2an ini..). Akhirnya setelah melalui pertimbangan yang cukup alot, dalam waktu 20 detik saya langsung menunjuk seorang supir taxi berperawakan tinggi, berkulit sawo matang, berkumis tipis dan berwajah ramah (busyeet, segitu hapalnya, padahal ngakunya mata minus..*sigh), pak supir inilah yang akhirnya mengantar kami sampai ke hotel. Ah, keputusan yang berat, maafkan saya bapak2 supir taxi yang lain, saya hanya bisa memilih satu diantara banyak, tak mungkin saya berpoliandri..(aduuh buu, jauh amiir). Air mata saya berderai saat saya pergi meninggalkan mereka dan bandara..(jijaay, lebay ih).

   Sebenarnya barang yang kami bawa ga banyak, saya cuma membawa satu tas ransel besar berwarna ijo lumut yang kebetulan udah lepek banget karena terlalu sering dipakai, dan bu linda membawa satu koper besar dan satu buah tas jinjing. tapi sayangnya taxi kami harus penuh sesak, karena bagasi mobil basah, barang2 dimasukkan ke dalam kursi penumpang..huufh. akhirnya bu linda dengan sangat terpaksa harus saya lepaskan duduk bersama barang2 di kursi belakang, dan saya duduk didepan menemani pak supir yang kelihatannya kesepian (jiaah). Sedangkan teman saya, karena tadi dia kebandara naik motor, jadilah dia pulang juga harus naik motor, rasa setia kawan yang besar pada motornya membuatnya tak tega untuk meninggalkan sang motor sendirian di bandara. Hmm benar2 solidaritas yang sangat tinggi..*ckckckck.

    Perjalanan ke hotel ga memakan waktu lama, pak supir sepertinya hapal banget dengan seluk beluk kota jogja(ya iyalaahh), ga nyampe 30 menit sampailah kami dihotel yang dituju, alhamdulillah, kami sampai dengan selamat, sehat walafiat, tak kurang suatu apapun, kecuali jumlah rupiah didompet saya.
Saya lihat wajah bu linda sedikit pucat, saya paham dan mengerti kalau bu linda mengalami rasa pusing karena perjalanan yang jauh apalagi perut dalam keadaan kosong. Tapi saya masih bisa melihat kobaran api semangat untuk menjalankan misi rahasia dari mata bu linda, begitu pula dengan saya, mata kami bagai lautan api yang berkobar2 siap membakar siapa saja..hahahaha.
Kami berdua tersenyum serentak tanpa dikomando saat seorang lelaki berperawakan tegap menghampiri kami dan tersenyum, lelaki itu memakai beju putih dipadu celana panjang berwarna biru dongker, dipinggangnya melilit sabuk yang besar dan memiliki gantungan alat2 berat, dia memakai topi bertuliskan SECURITY di kepalanya, di bajunya menempel papan namanya, sayangnya saya ga bisa melihat dengan jelas, nama siapa yang tertulis disitu. Tanpa babibu, apalagi ah ih uh, dan tanpa berkenalan terlebih dahulu, dia langsung membantu saya dan bu linda mengangkat barang2 kami keluar dari taxi, barang2 kami dioper ke temannya yang menggunakan seragam batik, mulai dari kopiah sampai celana, semuanya batik, untung sepatunya bukan batik, kalau tidak, mungkin saya akan nanya, beli dimana mas?..hehe. oleh orang ini, kami diantar menuju loby, disana 4 wanita cantik memakai jilbab menyapa kami dengan ramah, setelah saya menyebut kode rahasia "bimtek Lakip" kami diberi kunci kamar dan langsung diantar menuju kamar kami dilantai 6 (enam), bersyukurlah saya karena kami naik lift.

    Fuuuh, Alhamdulillah, akhirnya kami bisa beristirahat, leyeh-leyeh, ngupil, dan nonton tv sambil garuk2 didalam kamar, rasanya bahagia banget. Tidak terbayang kalau besok kami akan bergelut dengan jadwal pelatihan yang padat dan ketat. Saat baru saja saya ingin duduk ditepi bed, tiba2 bu linda yang sedari tadi mengutak ngatik tas jinjingnya mengambil posisi duduk rapi disamping tempat tidur dan menyodorkan pada saya kamera digital berwarna pink kepada saya dan dengan santai dia berkata "fotokan baah".. agak sedikit syok, saya lalu mengambil kamera dan mulai membidik objek, "jeprett"..tampaklah gambar bu linda tercetak di layar kamera, ada senyum bahagia tersungging disana..hmm saya menggaruk2 kepala saya dan berfikir, sepertinya bu linda sudah sehat, alhamdulillah deh..;-).

   Tidak seperti bu linda yang langsung ganti baju tidur dan siap2 memulai perhelatan besar dengan bantal, selimut dkk, saya mengganti baju dengan baju casual, mencuci muka, menambah bedak yang sudah sedari 5 jam yang lalu luntur dari pipi saya, merapikan jilbab dan bersiap untuk pergi. Yap, saya siap menjalankan misi rahasia saya yang pertama. Teman saya yang menjadi target operasi misi ini sudah menunggu saya dilantai 1, lobby hotel, dan kami siap menjalankan misi bersama-sama. Sebelum pergi, saya berpesan pada bu linda untuk istirahat saja, dan segera menghubungi saya bila ada sesuatu terjadi selama saya tidak ada. Saya juga berjanji akan pulang sebelum buka puasa, semua pesan2 saya dijawab dengan mantap oleh bu linda dengan satu anggukan entah itu karena dia sudah mulai mengantuk, atau memang ingin mengangguk dengan mantap pada saya, yang pasti saya diijinkan untuk pergi oleh bu linda. Bu linda juga sempat berpesan agar saya hati2 dijalan. hmm benar2 agen rahasia yang kompak..(gubraak).

   Jeng jeng jeng, inilah misi rahasia part1 saya bersama teman saya, si target operasi atau bisa juga dipanggil agent1. Kami berdua menghabiskan waktu dengan berjalan kaki menyusuri malioboro, melihat2 dan tidak menyentuh apapun disana, kami tidak ingin meninggalkan jejak(bahasa lain dari ga mau bekanja). Karena ini misi rahasia, saya dan agent 1 saling menjaga kata2, tatapan mata, langkah kaki dan jarak kedekatan kami (aslinya menahan diri karena lagi puasa) hahahags. Kami berjalan tanpa arah, karena arahnya cuma satu "kedepan dan lurus saja", sambil melihat2 sekeliling terjadi obrolan kecil yang menyenangkan, tanpa terasa saya dan agent 1 udah nyampe didepan benteng vandenberg. Wah pantas saja kaki saya merasa lelah, perjalanan kami cukup panjang juga, dari hotel Ina Garuda sampai ke depan benteng, lumayanlah, untuk pejalan kaki yang memakai sandal dengan hak 3cm, uuughh..
Didepan benteng kami duduk berdampingan di kursi taman, beberapa kata rahasia kami keluarkan, dan kami juga sempat bertukar benda2 rahasia. Menyenangkan sekali Misi rahasia ini, saya sampai lupa kalau besok saya harus mengikuti pelatihan, yaah, kesenangan bisa melupakan kesulitan, tapi tidak bisa menghapusnya..*sigh.

   Misi kami tutup di malam hari, setelah berbuka puasa bersama bu linda, dan menelusuri malioboro lagi untuk mencari makanan yang kiranya cocok dilambung seorang gadis desa seperti saya. Karena besok saya harus melaksanakan tugas yang saya emban dari kepala Subbag saya, dan agent 1 juga harus kembali merapatkan barisan kemarkas besarnya, dan malam semakin dingin, bu linda juga sudah sangat mengantuk, saya juga ngentuk, agent 1 juga kelelahan dan mengantuk,..(apa siiih?), yup yup, akhirnya misi rahasia part 1 kami tutup dengan bertukar pesan2 rahasia. Hmm, menyenangkan, saya rasa cukup menambah stok  energy saya untuk beraktivitas esok paginya.

" すずく "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar