Kamis, 23 September 2010

Berawal dari Bakpao, berakhir dengan Ciuman..

    Setelah shalat magrib, saya dan teman setia saya Erick agak terburu2 bersiap2 untuk menjemput teman baru kami yang berasal dari California USA yang baru saja tadi sore menginjakkan kaki di kota kecil saya, Tanjung selor. Mereka mengundang kami berdua erick untuk makan malam, setelah semua perbincangan kami tadi sore dan semua usaha kami membantu mereka untuk mendapatkan informasi, transportasi, dan akomodasi mengenai sebuah tempat wisata alam ditempat kami, yang mana memang hanya bule2 seperti mereka yang mempunyai rasa ketertarikan  super duper guede untuk berkunjung kesana.  Saya sendiri belum pernah kesana, nama tempat itu adalah pujungan, terletak di kecamatan pujungan, salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Bulungan, butuh waktu sehari semalam untuk sampai sana. Tempat wisata andalan mereka adalah giramnya, airterjun, dan hutan tropisnya(ngiler saya). Akses transportasi sangat sulit, tapi ada dan tentu saja...Muahal buanget..:'(, mungkin itu yang menahan saya untuk tidak ikut menemani mereka, betapa tidak transportasi pulang perginya saja saya harus merogoh kocek sebesar Rp.1.000.000,-, OMG mengalahkan tiket pesawat PP trkn-bppn yang baru saja saya pesan, Rp.560.000,-..sungguh jauh berbeda, andai saja akses kesana di fasilitasi oleh pemerintah, pasti semakin banyak saja orang2 seperti saya, yang suka petualangan tapi ga punya uang banyak bisa kesana (menengadahkan tangan, komat-kamit berdoa, amiin).

      Okeh, kita tinggalkan dulu sejenak mengenai Pujungan, mahalnya biaya, dan doa-doa saya diatas, kita langsung saja menjemput teman baru saya dipenginapan mereka. Kavin and lorent, mereka adalah pasangan penganten baru looh, baru saja menikah sehari sebelum mereka memutuskan untuk backpackeran (honeymoon ala bule kale ya?) ke indonesia. Sebelum kekota kami, mereka sudah berkunjung ke Bali(thanks god, there is western people said bali is Indonesia), jogjakarta, banjarmasin, dan balikpapan, meskipun menurut sayamereka hanya mampir ke toilet, yah bayangin aja, di Bali 4 malam, jogjakarta seharian aja ga nginap, langsung ke banjarmasin 3 hari, terbang lagi kebalikpapan untuk tidur doang, paginya cabut ke berau, dan langsung on the road(jalan darat naik mobil) lanjutin perjalan ke Tanjung selor, mereka benar2 membuat saya ngiler akut, aaagh. Baiklah, kita lanjutkan ceritanya, malam ini kami diundang makan malam, dan mereka ingin kami yang menentukan tempatnya (ya iyalah, emang mereka tau tempat makan disini?). Malam ini kami memutuskan untuk berjalan kaki menuju lokasi yg akan kami jadikan tempat makan, meskipun sebenarnya dalam hati saya sempat ragu, apakah erick sanggup ya jalan kaki sampai kesana(haha, maafkan saya rick).

   Perjalanan kami dimulai, start dari penginapan tempat mereka tinggal, Hotel Assoy (nama yang dahsyat, cukup menarik minat pengunjung saya rasa, pasti pemilik hotelnya kreatif, hoho), seperti biasa erick selalu mengajak tamu2 mancanegara kami untuk melihat2 pasar malam Pujasera, yang kebetulan letaknya ga jauh dari hotel mereka, dan satu jalur menuju lokasi tempat makan kami nanti. Di pasar ini tersedia berbagai macam perlengkapan rumah tangga, mulai dari baju bayi sampai wajan, selain itu juga banyak rombong makanan disini(ini yg saya suka), salah satu rombong makanan yang saya suka adalah bakpao. Naaah, karena saya pengen banget makan bakpao ayam, dan kebetulan rombongnya kelihatan didepan mata, tanpa banyak tanya, saya langsung menawari Kavin dan Lorent untuk mencoba Bakpao. Alhamdulillah mereka mau, dan nampak antusias pengen mencoba (ga tau deh, antusias mencoba itu beda tipis ga sama "lapar"), saya langsung memesan bakpao ayam, Kavin memesan bakpao isi kelapa dan kacang tanah, dan erick? awalnya dia mencela saya, tapi akhirnya ia berbisik pelan, "aku yang ayam ya tik" heea, dasar!. Kavin and Lorent kali ini mencuri start, karena sedari td sore kami berdua erick saling bahu membahu mencari uang didompet untuk bayarin angkot, kali ini mereka ga mau kalo kami yang membayar bakpaonya. Akhirnya Kavin dengan cekatan mengeluarkan uang dari saku celana pendek berwarna coklat garis2 yang dikenakannya, ahahaha..saya dan erick hanya tersenyum simpul.

     Akhirnya, bakpao anget2 udah ada ditangan, Lorent yang sedari tadi berbicara dengan erick (saat saya dan Kavin sedang transfer bahasa ke penjual bakpao agar dia ngerti apa yang kami inginkan, dan juga agar Kavin ngerti apa yang si penjual katakan) tiba2 menghampiri saya dan Kavin, dia bertanya manja pada Kavin, Kira-kira isi percakapan mereka seperti ini(akan saya jabarin), dan perlu diperhatikan, pembicaraan mereka dilakukan hanya berjarak 2 jengkal dari tempat saya berdiri, dan kebetulan saya sedang berhadapan dengan mereka berdua.

Lorent      :  Honey, apakah kamu sudah membayar bakpaonya?
Kavin      :   ya tentu saja honey (sambil menunjukkan beberapa lembar uang, mungkin maksudnya                     ngebuktiin dengan berkurangnya jumlah uang ditangannya)
Lorent      :  ooh honey, u r so sweet..(berjinjit, dan majuin bibirnya ke arah kavin)
Kavin       :  sedikit menunduk, dan nempelin bibirnya ke bibir lorent
Saya         :  ga tau kenapa, mulut saya terbuka dikit, mata saya membesar, hidung saya ngembang, dan badan saya tetep diem, dalam waktu 2 detik saya lalu menutup mulut saya and said; "Ohmaigod".
Erick        :  Menelan ludah, balik kanan dan berusaha berakting dia ga kenal sama saya..
Bpk penjual bakpao:  diem sambil ngucek matanya, lalu kemudian pura2 ngitung duit.
masyarakat sekitar:  ada yng ngeliat, ada yang ga tau , yang ngeliat ga kedip2, yang ga tau..kasihan deh loo..;D

    Huuuft, setelah peristiwa yang ga nyampe 5 detik itu selesai dilaksanakan oleh mereka berdua, saya langsung buru2 mengajak mereka untuk angkat kaki dari situ, dalam perjalanan saya mengatakan pada mereka, kalau mereka tidak boleh melakukan itu disini, dengan penjelasan yg cukup singkat, untungnya mereka ga tersinggung dan malah meminta maaf. Yah bukannya apa sih yaa, tempat saya ini kota kecil, yang masih punya adat kebiasaan klo ketahuan berduaan bukan muhrim akan digiring pak RT untuk dinikahin, nah lo gawat kan? secara mereka sudah nikah, masa mau dinikahin lagi?yang benar saja laah, nah agar tidak memancing prasangka lebih baik semua itu dihindari..hehe.
Sepanjang perjalanan banyak banget hal yang saya obrolin dengan Lorent, dia orang yang sangat asik untuk diajak ngobrol, dan ternyata Lorent adalah blasteran amrik dan japan boo, tapi anehnya dia belum pernah kejepang..hahaha. Dan anehnya lagi, Indonesia adalah First Asia yang dikunjunginya, hehe saya jadi bangga, ternyata daya tarik indonesia cukup besar juga yaa, jepang aja lewaaat..jiaah, sombong.

   Sesampainya kami dilokasi (kami mengajak mereka ke warung tenda pinggir jalan , ada sekitar 12 stand makanan dan minuman tersedia disana), saya langsung memesankan mereka makanan, sesuai keinginan mereka, Sate ayam, nasi goreng, dan mie goreng, kami memakannya ala "family style" nya Kavin, mencoba satu persatu menu, jadi benar2 berasa banget kekeluargaannya, satu piring nasi goreng kami bagi empat, begitu juga dengan mi goreng dan satenya. Alhamdulillah, dengan es teh manis sebagai pelepas dahaga, makan malam saya kali ini sungguh nikmat. Makan malam kami isi dengan obrolan2 ringan, penuh canda, dan itu sangat menyenangkan. Takut kelupaan, saya mengingatkan erick untuk mengambil foto kami sebagai kenang2an, dan klick pret pret, saya punya beberapa gambar bersama mereka..i luv this. Makan malam yang menyenangkan, ditutup dengan bertukar alamat dan pelukan hangat dari Lorent. Saya dan erick berharap semoga besok Kavin and Lorent tidak mengalami kendala apapun dalam perjalanan menuju Pujungan amiin.

Malam ini ada kisah baru tentang teman, ada kesan bahagia karena bisa menolong org lain meskipun hanya berupa info, ada cerita dibalik enaknya bakpao, dan tentu saja ada tambahan teman baru di daftar facebook saya.;)

-EnD-

Sabtu, 18 September 2010

Antara rendang dan Sandwich

     Bagi teman-teman yang suka makan, atau bahkan makan adalah hobby utama, mmm rasanya ga mungkin deh ga pernah nyobain yang namanya Rendang atau Sandwich, kedua makanan ini sama2 enaknya, meskipun berangkat dari negara yang berbeda, cara pengolahannya berbeda, dan tingkat kerumitan pembuatannya jg beda(ceilee). Nah kebetulan hari ini saya dengan secara tumben2nya pagi2 udah nongkrong didapur nemenin si ibu masak2..ibu saya hari ini membuat sayuran untuk pasangan ketupat, berbagai macam bumbu dapur dijereng gembreng diatas meja makan, pisau, sendok, sutil, juga ditaruh gt aja diatas bawang putih, bawang merah, dan gerombolan bmbu2 lain. hadehh agak jengah awalnya saya melihat yang berantakan kaya gini, tapi si ibu anteng2 aja, sambil belaga sibuk di tempat cuci piring, ibu nyuruhin saya ini itu, 'kupas bawangnya nduk', saya cuma nurut dan memulai acara eksekusi sebuah bawang merah, Bismillah, saya pun memulai menguliti si bawang pelan2. Saya tahu setelah kupas bawang, masih banyak acara kupas2, potong2, aduk2, dan cuci2 yang harus saya lakukan, jadi sambil menguliti si bawang merah, saya selingi dengan melahap kue2 lebaran dan minum minuman dingin..euuh segerr(mau masak apa piknik ya?).

   Tanpa terasa acara kupas2, cuci2 udah saya lewati, sedari tadi saya mengerjakan tugas, saya ga ngerti si ibu mau masak apa untuk bumbu2 yang saya bersihkan ini, saya pun bertanya.."mau masak apalagi ni bu? tu sayurnya udah ibu rebus?", si ibu sambil ngudek sayur menjawab: "mau nyoba rendang nduk, enak to?"..saya hanya mengangguk2, lalu kemudian terhenyak n syok, whats? apa? rendang? yang benar saja...proses memasak rendang lumayan lama loo, udah gitu si ibu ini sebenernya ga pernah masak rendang..jiaaah. Tapi, sepertinya tekat ibu saya sangat kuat, dia dengan semangat menyuruh saya untuk memasukkan bumbu2 yang ada kedalam blender, serrr serrr, suara blender tua merk philip yang udah nemenin ibu didapur sejak saya masih SD itu bergetar2 hebat dan bergoyang2, hmm maklum udah tua.
Mungkin ini pertama kali bagi saya dan ibu memasak rendang, ternyataaaa si ibu tertarik setelah membaca salah satu resep yang ada di majalah Kartini..hadeehh, pantesan PD sekali kelihatannya.

    Karena ibu saya merasa hasilnya akan enak, si ibu langsung aja main tuang2 bumbu kewajan dan mulai panik saat bumbu yang seharusnya berwarna coklat tua malah berwarna kuning, tanpa tanya2 si ibu main tuang2 kecap manis, "biar warnanya jadi coklat nduk" kata ibu saya polos. Saya dengan sigap mengambil alih, "bu, ini diosreng sampai minyaknya keluar bu", saya mencoba memberi tahu si ibu dan mengambil alih jabatan aduk2 yang sebelumnya dipegang oleh ibu saya. Tanpa ragu saya terus mengaduk2 bumbu sampai terlihat minyak keluar dari bumbu, barulah saya masukkan daging sapi dan mengaduknya lagi sampai daging matang. Memang lama acara aduk2 ini untuk menghasilkan ren dang yang enak, dan trnyata perjuangan mengaduk saya berbuah manis..rendang saya uenaaakkk, ga kalah sama yang di warung padang sono(hahaha, lebaay). Oh rasanya bahagia sekali, hahaha...sangking bahagianya saya, saya ga mau berhenti memasak, tiba2 aja saya kepikiran membuat sandwich, dengan isi mayonaise dan nugget, hmm yummy pastinya..tanpa banyak cincong saya langsung mencari bahan2nya di toko terdekat dan mulai mengolah bahan2nya. Ga pake lama sandwich pun jadi, saya ga perlu nunggu komando ataupun bedug adzan apalagi empritan pak pemimpin upacar untuk makan nih sandwich, dengan mengucap bismillah si sandwich pun habis bles di mulut saya, alhamdulillah.

     Hehehe, hari ini emang penuh senyum bahagia, betapa tidak dalam sehari saya memasak 2 masakan yang alhamdulillah semuanya enak. Rendang ini rasanya menggoda dengan bumbunya yang khas(banyak dan pedas) dan sandwich dengan bumbu2 praktis, dan rasanya yang mmm, nyummy.
Saya suka keduanya, ingin rasanya berbagi resep dengan mon fi yang sedang berada nun jauh disana. hehehe.

-EnD-



    Tanp

Jumat, 17 September 2010

INSOMNIA DAN KEMATIAN..(OMG)

    Weits..ternyata sekarang udah jam 01:00 dini hari, saya masih melek dan sekarang mulai ketak-ketik di wall blog saya. Ga ada yang aneh buat saya sebenarnya, tidur jam 03:00 dini hari, bahkan tidak tidur sampai malam berikutnya datang pun sebenarnya sering saya lakukan. Banyak teman2 dekat, teman jauh, sodara dekat, sodara jauh, orang tua dekat ga ada yg jauh (nah lo), semuanya sudah menasehati saya agar tidur pada waktunya dan bangun tepat waktu juga, yah secara saya harus pergi kekantor jam 07:15. Saya sebenarnya ga tidur bukan karena saya susah tidur, saya bisa kok sekarang naik ke peraduan saya yang hangat, memejamkan mata sebentar dan akhirnya tertidur, tapi entah kenapa saya memilih ga tidur, dan malah begadang. Mata saya saat ini masih kinclong, begitu juga dengan kondisi tubuh, terasa baik2 saja.

    Apakah insomnia berbahaya? nah karena malam2 gini saya melek, dan ga ada kerjaan, coba deh berselancar ke google world, tinggal ketik kata kunci "insomnia" lalu tekan enter, klik...banyak dah tu bermunculan pilihan2nya, semua tentang insomnia, nah karena pilihan pertama yang paling atas itu adalah wikipedia, udah deeh langsung klik ajah. Ternyata eh ternyata, insomnia atau kurang tidur itu bisa mengakibatkan kematian weitss...aaghh. ngerii kan? apalagi untuk saya yg memang seorang insomnianers sejati, hahaha ga nyangka ih efeknya segitunyaa.
"Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat kematiannya. Insomnia kronis - tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian".
Untuk info lain mengenai tips mengatasi insomnia, langsung aja klick di www.blogdokter.net/.../tips-mengatasi-susah-tidur-insomnia.
    Hohoho, mungkin bisa dibilang saya orang yang tidur 4jam pada hari kerja, dan 7 jam plus-plus (plus tidur pagi, tidur siang, dan tidur sore)  pada hari weekend, itulah kenapa saya suka weekend hahaha. Sleep all day long, aneh ga sih ya, ngakunya insomnianers tapi suka banget tidur? hmm, perlu dipertanyakan sebenarnya, saya ini insomnia atau apa..atau saya mengalami gangguan otak sehingga saya susah sekali untuk tidur pada waktunya(uughh tidaak). Meskipun banyak teman2 saya yang mengatakan saya ini kelainan jiwa karena suka melakukan hal2 aneh, dan insomnia juga adalah sebuah kelainan (aduhai bahasanya, asal bngt), mungkin bisa dibilang ini bagian dari sifat kelainan saya(teman2 senang mendengar hal ini saya akui), tapiii insomnia ini kelainan yang bener2 ga wajar dan merugikan, saya sangat tidak suka dia masuk dalam kehidupan harmonis saya(aiih apaan coba?), please deh donk, hilanglah wahai kau insomnia..amiin.

    Saya berniat malam ini adalah malam terakhir saya begadang, dan moga besok ga begadang lagi(ngomong sih gampang..uugghh)..amiiin. Nah, skr waktunya bobo,kasur, selimut, dan bantal saya tidak sabar menanti kedatangan saya. Sebelum bobo, teringat saya kata2 seorang sahabat yang pernah memberikan saya sadikit ilmunya, "waktu yang mustajab untuk berdoa salah satunya adalah saat sepertiga malam yang terakhir", hmm karena saya sedang tidak shalat, dan hanya bisa berdoa, akhirnya saya menengadahkan tangan, berdoa dengan khusyu, memohon kepada sang khalik...doa saya berakhir dengan kata amiin ya rabbal alamin.

-EnD-

Jumat, 10 September 2010

SAAT MAAF DAN DOA ADALAH SEGALANYA

    Allahuakbar..allahuakbar..allahuakbar..
gema takbir berkumandang mulai tadi mlm, adzan magrib menandai berakhirnya ramadhan, dan seluruh umat islam diberi berkah untuk mrnikmati hari kemenangan..hmm Alhamdulillah ya Allah, hamba msh diberi kesempatan untuk menikmati hari raya bersama keluarga di tahun ini.
Minal aidin wal faidin, mohon maaf lahir dan batin...

   Seperti hari raya tahun lalu dan tahun2 sebelumnya, setiap lebaran pastilah terhidang di meja tamu bertoples2 kue dan berbotol2 minuman, khusus dihidangkan untuk semua tamu yang datang berkunjung kerumah untuk silahturahmi, saling meminta maaf dan saling mendoakan hal yang baik..takoballahu minna wa min kum. Indahnya saling memaafkan..:)
Lebaran kali ini Alhamdulillah rejeki lancar berdatangan, saya bisa membelikan kami sekeluarga baju lebaran, alhamdulillah jg kemaren baru dari jogja, disanalah saya membeli 4 pasang baju dengan ukuran berbeda, tetapi warnanya sama. Tidak tahu kenapa saya sangat tertarik dengan warna merah..akhirnya saya putuskan, lebaran tahun ini..we are in Red Zone..hahaha.

    Saya seperti biasa pagi hari ini dibangunkan oleh bapak agar segera bersiap2 menuju lapangan untuk shalat ied. Pagi ini jujur saja saya bangun kesiangan, tadi malam terlampau sibuk mengurusi persiapan lebaran untuk hari ini. Pukul 06:50, saya, bapak, ibu, dan kakak laki2 saya sudah siap berangkat ke lapangan yang jaraknya hanya beberapa ratus meter dari rumah. Setelah sampai dilapangan, tampaklah  keramaian dari orang2 yang juga ingin melaksanakan salat ied, lapangan dipenuhi oleh wanita bermukena dan pria berpeci, sungguh pemandangan yang sangat indah dimata saya. Itulah keajaiban idul fitri, walaupun cuaca hari ini sangat cerah bahkan panas, tapi tak ada jamaah yang beranjak pergi sebelum khutbah selesai dibacakan. Satu hal yang paling menarik dari khutbah pagi ini, sang khatib membawakan khutbah dengan sangat bersemangat, banyak pesan2 moral yang ga bisa mendal begitu saja dari telinga saya, intinya semua mengena dihati, saya tidak tahu pasti apa thema khutbah pagi ini, tapi yang saya tangkap dari semua yang disampaikan oleh khatib adalah lunturnya etika kaum muda jaman sekarang...yaah, hal yang sudah sangat umum sekali tapi riskan dan mengkhawatirkan. Saya pun sempat merenung sejenak, apakah saya termasuk golongan anak muda jaman sekarang? astagfirullah,..jauhkanlah hamba ya Allah dari hal2 yang demikian...amiin.

    Khutbah yang menarik ini tidaklah lama, rasanya hanya berapa menit saya duduk dan terdiam bahkan tercengang mendengarkannya. Akhir kata, khutbah pun di akhiri dengan doa, semua makmum menengadahkan tangan dan ikut mengamini. Acara berakhir, saya dan ibu saya bersalam2an kepada semua jemaah yang kami temui, sungguh hal yg sangat indah, kita tidak saling mengenal, tapi salam, maaf, dan doa saling kita hantar..oohh, ingin rasanya berlama2 disini, tapi tentu saja ga mungkin, ibu saya pengen segera pulang, orang2 disini juga pengen pulang, begitu juga dengan kucing saya dirumah, mereka sudah menunggu kedatangan saya..jiaaah...

   Akhirnya salat ied hari ini dapat dilaksanakan tanpa hambatan, semua berjalan lancar, Alhamdulillah. Ehm sebenarnya setelah shalat td, saya sempat menyebutkan satu nama dalam doa saya, dia bukan bagian dari keluarga saya, tapi saya berharap dia akan segera menjadi bagian dari keluarga kami..amiin. Doa untuknya yang saat ini tidak tahu sedang apa dan berada dimana, yang saya tahu dia sedang berada di salah satu negara di benua eropa. Semoga km selalu diberi kemudahan dan dilancarkan jalanmu oleh Allah SWT Mon fi..amiin. :)

-EnD-

Say no to Sembelit..waaks

    Tadi malam adalah malam yang mengerikan buat saya, mungkin ini adalah salah satu peringatan Allah kepada saya, seorang hamba yang ga pernah luput dari dosa, tapi doyan banget berbuat dosa..hiks hiks..
Nah, singkat cerita td malam tepat jam 23:00 malam, saya menderita sakit perut, hal ini jarang2 terjadi, karena saya adalah salah satu jenis manusia yang pembuangannya ga lancar, seminggu terkadang hanya sekali atau dua kali saya menyetor ke toilet(gilaa, jadi apa "itu" didalam perut saya coba). karena sakit perut ini jarang terjadi, jadilah saya menyambutnya dengan penuh rasa bahagia dan sukacita, pokokke Happy. Saya langsung beranjak dari tempat tidur saya, menuju ke toilet yang letaknya paas di sebelah kamar saya, raut muka gembira jelas terpancar dari wajah saya. Tapi sayang kegembiraan itu hanya diawal, saya mungkin nongkrong di toilet selama 1jam, bukan karena banyaknya yang saya keluarkan, melainkan kerasnya dan susahnya barang itu dikeluarkan..uuugh..keringat dan air mata mewarnai proses pembuangan ini..saya pun berdoa tak henti2 meminta dimudahkan oleh Allah, karena rasanya uugh sakit mak, nauzubilee.

     Akhirnya setelah melalui usaha yang cukup keras dan kesabaran tingkat tinggi serta tak lupa memohon kemudahan dari Allah, akhirnya saya berhasil keluar dari toilet. Bapak dan kakak laki2 saya yang sedang asik didepan komputer menanyakan pada saya, ibu saya  yang awalnya tidur tapi terbangun karena mendengar rintihan di toilet pun akhirnya terbangun dan ikut bertanya, ada apa gerangan kenapa wajah saya seperti manusia yang baru saja tertimpa musibah maha dahsyat. Saya pun dengan tenaga yang masih tersisa menjawab pelan "sakiiit habis pup" sambil menunjuk bagian tubuh saya yang ada di bawah pinggang. Tanpa disangka tanpa dinyana, meledaklah tawa kakak saya, bapak saya tampak berusaha menahan tawanya karena takut menyinggung perasaan saya, wajahnya pun jadi aneh karena menahan tawa, lain hal dengan ibu saya, dia terbelalak, mukanya memasang tampang kasihan pada saya, tapi setelah beberapa detik dia tertawa juga..alamak jaang, nasip saya malam ini, sudah sakit jadi bahan tertawaan pula. Tak mau berlama2 ditengah mereka, saya pun masuk kamar lagi dengan jalan terkangkang2 menahan sakit yang tak terperih di bawah sana..ughh hiks.

     Sampai dikamar saya langsung duduk meluruskan kaki, terdengar diluar kamar kakak laki2 saya yg cuma seorang itu berteriak pada saya "kau sembelit itu dek..hahaha", aiih mana tahan mendengar tawanya itu. Si ibu pun masuk kamar saya dan menawarkan minyak pahlawan pada saya, ya, di kalimantan ini minyak pahlawan adalah minyak obat segala penyakit, dan bagusnya minyak ini dia tak meninggalkan rasa perih meskipun dioleskan  di atas luka. Saya pun menerima obat dari ibu sambil sesenggukan menahan sakit, "mau ibu oleskan kah nduk?' dengan lembut ibu menawarkan pada saya, tapi saya menolak dengan lembut jg, "ga usah bu, biar saya oles sendiri"..yahhh saya kan malu, gila aja dioleskan disitu. Si ibu pun mengangguk dan langsung keluar kamar, dalam waktu singkat minyak itu sudah menempel di bawah sana, saya mrecing2 menahan sisa2 rasa perih yang belum hilang,ooohh...lenguh saya tiada henti.

    Lima menit berlalu, saya mulai merasa enakan, si ibu masuk kamar saya lagi dan duduk dipinggir bed saya. "lain kali makan buah ya nduk" saran si ibu sambil megang2 kaki saya..ibu saya sangat tau kalau saya ini omnivora, pemakan apa saja, bahkan saya termasuk jenis predator(memakan segalanya dalam jumlah banyak) tapi saya sangat anti terhadap buah, kecuali durian dan pisang hijau. Jadilah saya kurang serat, dan hasil akhirnya yaah, saya terkena sembelit. Kapok sekali rasanya, karena ini pertama kali buat saya merasakan sakit karena susah "membuang Pup". Sebenarnya saya memang org yang biasa bngt dengan masalah pup tidak lancar, tapi tidak pernah sakit, mungkin karena saya suka sekali minum air putih, jadi masih bisa lancar. selama puasa saya kurang minum, jadinya yaaah, sembelit menyerang saya.

   Dari peristiwa tadi malam, saya jadi berniat untuk belajar makan buah berserat secara teratur, minum air putih dengan disiplin, dan menata jiwa saya yang sedang trauma dengan "pup" ini untuk mau ke toilet lagi. Tadi sore saya sudah membeli buah naga, ibu saya yang membelinya untuk saya, waktu berbuka tadi saya pun berusaha memakannya..dan sekarang, saya merasakan mules diperut, akh tapi sayang saya masih takut ke toilet..hiks..semoga besok rasa takut saya sudah hilang. Semoga hari raya Idul Fitri besok saya diberi berkaholeh Allah, yaitu hilangnya rasa takut saya...amiin.

- EnD-

Selasa, 31 Agustus 2010

MISI RAHASIA KE JOGJA PART I

    Seperti yang saya duga, pagi ini kami pasti terlambat menghadiri pelatihan yang berlokasi di lantai 2 hotel Inna Garuda jogjakarta. Sebenarnya pagi ini kami bangun cukup pagi, tapi mungkin karena gerakan lambat kami yang hampir menyerupai gerakan slowmotion di film "the Matrix", adegan dimana keanu reeves berusaha menghindar dari peluru2 yang secara beruntun ditembakkan padanya. Yaah, jujur saya akui, rasanya malas sekali  beranjak dari tempat tidur, apalagi selimut saya seperti menyekap saya dalam rasa hangat yang sangat amat nyaman, hmm rasanya ga mau bangun. Selepas subuh tadi saya dan bu linda sepakat untuk tidur lagi, hmm satu lagi kekompakan kami, benar2 agent rahasia yang capcuus kompaknya...:D :D

   Jam 07:45, hape saya berdering satu kali, bunyinya kurang lebih seperti ini: "tulling tulling", seperti dikomando, sambil meraba2 saya yang saat itu masih leyeh2 dan tengkurep di kasur langsung mengambil hape dan membuka pesan singkat yang masuk, "bapak2 dan ibu dimohon kehadirannya, acara segera dimulai", sedikit mrecing2 (kedip2 sambil mengucek2 mata) saya membaca ulang pesan singkat td(sebut saja sms), nah terlihat jelas sekarang, ternyata panitia mengingatkan para peserta via sms, untuk segera menuju ruang pelatihan karena acara akan segera dimulai. Mata saya langsung melek, saya lalu bangkit dari tidur dan segera bersiap2, oh no, 15 menit lagi acara dimulai, dan saya belum mandi...sungguh terlalu.
Waktu yang saya butuhkan untuk bersiap2 adalah 15 menit saja, mandi cepat adalah keahlian saya yang nomor wahid, disusul dengan kemampuan makan cepat dan kegiatan cepat lainnya. Jam 8:05 kami tiba di ruangan, disana telah menunggu kami panitia dan beberapa peserta. Ternyata hanya ada 10 orang peserta termasuk saya, sedikit sih, tapi efektif, karena berasa les private. hehehe.

   Jadwal kegiatan pelatihan kami ternyata padat dan ketat, nara sumbernya asik,dan materinya menarik..hmmm ga rugi deh datang kesini, meskipun biaya kontribusinya agak mahal (menurut saya, karena biayanya 3 kali lipat gaji saya). Sejujurnya, sejak awal saya ga berminat untuk mengikuti pelatihan ini, saya sudah bersuudzon sebelumnya, mungkin sama saja dengan pelatihan2 lain, pikir saya. Berdasarkan pengalaman saya, setiap acara pelatihan selalu ada acara tambahan "pemadatan jadwal", hhhh. Tapi ternyata disini tidak demikian, jadwal jam 5 baru keluar ruangan ya bakalan jam5 keluar ruangannya, bahkan kadang melebihi waktu yang dijadwalkan. kelebihan waktu ini bukan kesalahan pemateri atau keinginan panitia, atau karena jam dinding yang menempel di dinding atas ruangan kami itu sedang habis batrai, tapi karena seluruh peserta bersemangat, selalu bertanya, dan minta praktek terus, alhasil kami pasuka 10 sering keluar ruangan terlalu sore. Saya malah sempat berlari2 mengejar waktu ashar yang udh hampir habis. Tapi semua itu menyenangkan, saya selalu semangat mengikuti tiap materi yang disajikan. Saya berharap dapat menyerap semua ilmu yang diberi oleh tiap pemateri.. yeaahhhh..."INI BARU PELATIHAN" seru saya dalam hati.

    Selama 3 hari pelatihan, saya dan bu linda menyempatkan diri untuk menjalankan misi rahasia kami tiap malam...hohoho. Malam pertama pelatihan, misi rahasia saya yang kedua, dan misi rahasia bu linda yang pertama, hehehe kami siap menjalankan misi kami. Sebelumnya, tadi sore setelah ashar saya sudah memberi sms kepada teman saya yang bernama lina , kebetulan teman saya itu masih meneruskan kuliah s2 di jogjakarta. Pesan saya cukup singkat, 'sebelum buka kamu kesini ya neng", pesan singkat saya itupun dibalas ga kalah singkat "siiip". Akhirnya sesuai waktu yang dijanjikan si lina datang juga, meski agak ribet diawal kedatangannya, dia sempat menelepon saya dan berteriak dari seberang telepon: "uuuy, aku kelewatan , ga pake kacamata niiih, kamu tunggu aku di tepi jalan raya yoo"..belum sempat saya menjawab "iya' terdengar bunyi klik diseberang telpon menandakan telpon sudah ditutup..huhh daasaaar. Dengan bergegas saya turun ke lantai bawah dan secepat kilat melesat keluar hotel, padahal saya masih menggunakan sepatu higheels saya yang tingginya 7cm,nasib baik saya tidak terjungkang atau kepeleset, kalau tidak..hmm tamatlah riwayat saya sebagai wanita, ga kuat menahan malu karna jatuh terjungkang diakibatkan terpelecok sepatu sendiri. Hanya butuh waktu 5 menit untuk bisa nangkring dibawah pohon yang terletak dipinggir jalan malioboro.

    Setelah menunggu 8 menit, dari tempat saya duduk saya melihat sosok si lina dari kejauhan. dengan reflex, saya langsung berdiri, sedikit loncat2, tangan saya dinaikan keatas, digoyang2kan dengan cepat kekiri dan ke kanan bergantian, hmm gerakan yang cukup membuat saya jadi tontonan banyak orang. Tapi ya sudahlah nasi telah menjadi bubur, dengan wajah tanpa dosa saya langsung berteriak memanggil nama si lina.."LIIIIN...OOOY". tanpa saya sangka, si lina yang suara motornya lebih besar dari suara klakson bus, saya baru nyadar ternyata suara saya besar juga ckckckck...Nah, seteleh menemukan sosok saya, dia lalu secara refleks memotong jalan, mengakibatkan bunyi klakson berentet dari beberapa kendaraan dibelakangnya yang protes ga terima ada motor yang main selonong boy aja, tapi sepertinya si lina kaga peduli, atau mungkin dia ga denger, karena suara motor lina lebih nyaring dari suara klakson bus...ckckck dasar pembalap , batin saya.

    Yah akhirnya saya bertemu dengan lina lagi, setelah setahun yang lalu saya sempat mengunjunginya dan numpang tidur dikosnya. Ga ada yang berubah dari lina, wajah putih tirusnya tetep terlihat cantik, bekas jerawat diwajah beningnya itu tetep terlihat jelas, suaranya tetap cempreng, dia tetep  pake celana sandal jepit, celananya tetap jeans, dan warna kesukaannya tetep kuning, meskipun hari ini dia mengenakan baju rajutan berwarna ungu, sangat serasi dengan warna jilbabnya yang mulai merot kanan-kiri, mungkin karena helm dan angin yang menerpanya selama perjalanan tadi. Yang berbeda darinya hanya dia tambah kurus, hmm mungkin karena ini lagi puasa batinku. Awalnya saya pikir kami akan melakukan gerakan2 seperti cipika cipiki atau berpelukan, yaah layaknya teman lama yang baru bertemu lah, eh ternyata tidak, turun dari motornya dia langsung memegangi pinggul belakangnya, persis seperti nenek2 yang lagi sakit reumatik, dengan muka bengis dan mata menyipit dia berkata "heh, hotelnya endiii siiih?aq kliwatan mauu, ga ketook reeek"..(heh, hotelnya mana sih? aku kelewatan tadi, ga kelihatan tauuk) huuff, sampai sekarang saya masih bingung dengan logat teman saya satu ini, dia ikutan aliran suroboyoan, madura, atau aliran sesat..*jiaah.., yang pasti dia selalu memanjangkan kata, seperti "endiii", "mauuuu" dan beberapa kata lainnya. Saya hanya diam sambil monyongin bibir, "kuwi ndek mburimu ndul" (itu dibelakangmu ndul) jawab saya pelan. Mendengar jawaban saya, secepat kilat dia menolehkan kepalanya kebelakan, secepat kilat pula kembali melihat saya, cengiran khas dia nungging dibibirnya..hmm lina banget dah.

    Setelah memarkir motornya ditrotoar didepan hotel, kami langsung bergegas ke lantai 6, menuju kamar hotel saya. Sesampainya dikamar saya langsung memperkenalkan lina kepada bu linda, dilihat dari gelagat mereka berdua pada pandangan pertama, sepertinya mereka bakalan cocok, alhamdulillah..^__^.
Belum berapa lama kami nyentuh kamar, suara adzan terdengar dari kejauhan, Alhamdulillah, akhirnya buka puasa juga, dengan sigap kami langsung meneguk teh botol dan melahap roti yang emang sudah saya siapkan untuk berbuka. Senyum mengembang diwajah kami bertiga, pertanda baru saja merasakan nikmatnya berbuka. Setelah dirasa cukup, kami lalu bergantian mengambil air wudhu lalu shalat magrib berjamaah. Setelah shalat, kami bertiga duduk berhadapan dan mulai menyusun rencana untuk menjalankan misi rahasia kami, bola mata bu linda bersinar2 gembira, bu linda terlihat sangat bersemangat. Hasil dari duduk bersama tadi yaitu sebuah rencana besar yang sangat cemerlang, penuh rahasia dan resiko didalamnya, bu linda setuju, lina mengangguk mantap, dan saya mengiyakan, teh botol kami jadi saksi, kamar kami yang hening itu tetap hening..(lah lah lah apa2an ini), dan akhirnya kami berangkat menjalankan misi.

    Target operasi pertama kami adalah tempat makan cepat saji, mencari tambahan tenaga sebelum menuju target operasi berikutnya, benar2 ide cemerlang. Sepanjang jalan menuju tempat makan, mata bu linda bersinar cerah, tak henti2nya kepalanya menoleh kekanan dan kekiri menikmati barang dagangan yang digelar begitu saja di tepi trotoar, yap ini pengalaman pertama bu linda berjalan2 di malioboro malam hari, wajar kalau jiwa belanjanya tiba2 bangkit. Tapi untunglah, sebelum berangkat menjalankan misi tadi saya sudah berpesan pada bu linda untuk menahan diri, dan misalnyapun udah kebelet banget pgn belanja harus bisa menawar dengan sadis, harus tega, dan harus bisa pergi tanpa pesan bila si penjual menunjukkan tanda2 kekeuh ga mau nurunin harga. Bu linda mengangguk mantap tanpa paham dan mengerti, dia cm berpesan, "tolong baah, carikan jilbab buat anakku, itu jak yang mau aku cari tuu", saya pun menaikkan jempol saya dan mengerlingkan mata tanda "cemeen, gampaang itu" hahahaha. Setelah sampai ditempat makan, kami langsung memesan beberapa makanan, awalnya kami makan dengan sangat lahap, sampai akhirnya rasa eneg mulai menyerang kami bertiga dan akhirnya kami menyerah, ga sanggup lagi menghabiskan makanan yang tersisa.Yah, gpplaah , yang penting perut dah terisi..alhamdulillah.

    Misi pertama malam ini telah dilaksanakan, selanjutnya kami menuju target operasi selanjutnya. Target operasi selanjutnya adalah "toko jilbab", kami menemukan toko baju muslim yang asik, tempatnya cukup bagus, pelayannya ramah, barng2nya juga bagus2 dan menarik, awalnya kami hanya ingin survei harga saja , karena target operasi kami sesungguhnya adalah pasar bringharjo, yang insyaallah jika tidak ada halangan akan kami kunjungi setelah pelatihan selesai. Tapi ternyata nasib berkata lain, bu linda sudah kadung kepincut bahkan kepelet dengan beberapa barang yang ada di toko ini.Apalagi si lina, yang kami percayakan sebagai orang yang paling tahu tentang harga berkata kalau harganya ga jauh beda dengan dipasar, jadilah bu linda bertambah semangatnya untuk memilih2 dan membeli jilbab tentunya. Saat bu linda sedang asik memilih2 jilbab, saya dan lina bergeser memisahkan diri ke arah baju gamis, hmm bajunya bagus2, harganya jg standart dan bahakan murah menurut saya, karena di tempat saya harga baju begini mungkin 2 kali lipatnya harga disini. Saya dan lina sempat mencoba beberapa baju, dan tidak satupun yang kami beli..hehehe. Akhirnya setelah beberapa saat berlalu, kami berdua lina yang masih asik milah milih baju gamis tanpa ada niat sedikitpun untuk membeli, dan asik bisik2 membicarakan salah satu pegawai toko yang kelihatan "bening",(padahal saya ga bisa melihat dengan jelas, wajahnya seperti apa), tiba2 bu linda menghampiri saya dan berkata perutnya sakit, setengah panik saya lalu memberitahu lina tentang kabar ini. Lina pun sepertinya panik, kami lalu bergegas mengevakuasi bu linda. Setelah melakukan beberapa pertanyaan, akhirnya bu linda berkata "eh, sakit perutku bah, mau beol"..gubraaak. Hedehh, kami berdua lina akhirnya segera pulang untuk ngantarin bu linda kembali ke hotel. Sesampainya di depan hotel bu linda bicara lagi" kayaknya hilang sudah rasa sakit perutku eh", jiaah...akhirnya saya langsung mengambil inisiatif untuk segera melaksanakan misi ketiga, yaitu pijat refleksi ala jepang di lantai 2 hotel. Bu linda mengangguk tanda setuju, dan kami bertiga pun akhirnya naik ke lantai 2. Setelah memesan tempat dan memilih jenis refleksi yang kami inginkan, tiba2 bu linda mulai menunjukkan tanda2 perutnya sakit lagi, dengan buru2 bu linda minta undur dari dari kami, saya pun segera mengantar bu linda sampai ke lift, dan berpesan untuk turun lagi setelah bab, bu linda mengiyakan.hfff, moga berhasil dan lancar bu, batin saya mengiringi kepergian bu linda.

    Yap, akhirnya kami sampai juga ke misi kami yang ke tiga dan sekaligus jg yang terakhir, REFLEKSI...heheheh, bener2 ide yang cemerlang, habis ini bisa langsung tidur nyaman. Saya dan lina memilih refleksi wajah, katanya bisa membuka aura kecantikan, ciieee...kami berdua tergoda untuk mencobanya, akhirnya duduklah kami ditempat refleksi itu, saya lupa apa namanya, yang pasti lokasinya berada di lantai 2 hotel Inna Garuda, karena baru saja buka cabang disini, tempat praktek mereka sangat kecil, hanya sepetak tempat yang diberi sekat, dibuat bergaya jepang, ada dua kursi panjang yang ditujukan untuk pelanggan, dan satu meja kasir, ruangan ini berdinding kayu yang sengaja dibuat sebagai pembatas ruangan kecil ini dengan dunia luar(cieee apa coba). Tenaga terapisnya ternyata hanya tinggal 1 cewek dan satu cowok, karena request saya harus cewek, jadilah kami berdua harus bergantian, saya mempersilahkan lina untuk duluan, dan saya menunggu giliran sambil melihatnya dipijit, pluntir2 dan ditekan2 oleh sang terapis..sepertinya si lina mulai mengantuk..dasar!.

   


   

Senin, 30 Agustus 2010

MISI RAHASIA KE JOGJAKARTA

     Tanggal 15 Agustus 2010, saya dan seorang rekan kerja dikantor(sebut saja Bu linda) ditugaskan oleh kepala subbag saya untuk mengikuti Pelatihan Akuntabilitas kinerja Aparatur yang diselenggarakan oleh PPKK FISIPOL Universitas Gajah Mada Jogjakarta.
Keberangkatan keJogja ditempuh dalam waktu 6,5 jam dari kampung tempat saya tinggal. Saya dan bu linda berangkat dengan penuh rasa suka cita, terlihat kobaran api semangat menyala2 dibole mata kami masing2, meskipun dalam hati kami tujuan dan keinginan kami sama sekali berbeda, tapi yang pasti kami berdua bersemangat melakukan perjalanan menuju Jogjakarta. Hal ini terbukti dari kuatnya kami berdua menahan Puasa meskipun kami sedang melakukan perjalanan jauh, mendaki gunung, lewati lembah, terbang diudara, sungai yang mengalir tenang pun kami lewati juga..*aiih lebaay.

    Bu linda adalah rekan kerja yang menyenangkan, orangnya ramah, polos, dan baik hati, jarang sekali saya melihat dia marah atau tersinggung, dia juga tidak pernah bersuara keras apalgi lantang. sempat saya berfikir kalau bu linda mungkin baru saja menjalani operasi amandel, makanya volume suaranya terbatas. Tapi ternyata tidak, bu linda di usianya yang sekarang beranjak 34 tahun, dan sudah memiliki 2 orang anak ini memang tidak pernah berteriak. Bu linda orangnya jg kalem banget, bukan hanya dari suara, langkah kakidan gerakan bu linda semuanya kalem, berbeda jauh dengan saya yang suka melakukan segala sesuatu secara cepat dan tepat. Bagi bu linda, perjalanan dinas ke jogja adalah kesempatan emas, begitu pula dengan saya(senyum kecil nungging dibibir saya). Bu linda tidak pernah sebelumnya pergi keluar kota provinsi, dan jogjakarta adalah kota luar provinsi pertama yang didatangi. Senyum tak pernah berhenti mengembang diwajahnya saat kami masih berada di bandara juwata tarakan. Senyumnya sebenarnya tidak memudar sampai kami tiba dijogja, tapi wajah pucatnya mengikis senyum manis bu linda..:-(.

   Sesampainya kami dijogjakarta, kami disambut oleh teman saya yang udah menunggu kedatangan saya sejak satu jam yang lalu di bandara adisutjipto jogjakarta. Waktu pertama kali melihatnya, mata saya yang biasanya ga bisa melihat dengan jelas (mata saya minus) tba2 jadi bening, ransel berwarna ijo lumut yang awalnya tidak begitu berat nangkring dipunggung saya tiba2 berasa ringaan banget, yah intinya hati saya senang dan bahagia saat melihat teman saya itu tersenyum lebar melihat kedatangan saya dan bu linda. Setelah berjabat tangan, liat2an dalam waktu sesingkat2nya, dan  memperkenalkannya pada bu linda, kami segera mencari taxi menuju hotel. Dengan mudah tanpa dicari, supir taxi pada newarin diri untuk ngantarin kami kemanapun kami mau. Karena banyaknya supir taxi yanbg menawarkan diri, saya jadi dilema dalam memilih satu diantara mereka, soalnya mereka cakep2 siih(astopiloh, apa2an ini..). Akhirnya setelah melalui pertimbangan yang cukup alot, dalam waktu 20 detik saya langsung menunjuk seorang supir taxi berperawakan tinggi, berkulit sawo matang, berkumis tipis dan berwajah ramah (busyeet, segitu hapalnya, padahal ngakunya mata minus..*sigh), pak supir inilah yang akhirnya mengantar kami sampai ke hotel. Ah, keputusan yang berat, maafkan saya bapak2 supir taxi yang lain, saya hanya bisa memilih satu diantara banyak, tak mungkin saya berpoliandri..(aduuh buu, jauh amiir). Air mata saya berderai saat saya pergi meninggalkan mereka dan bandara..(jijaay, lebay ih).

   Sebenarnya barang yang kami bawa ga banyak, saya cuma membawa satu tas ransel besar berwarna ijo lumut yang kebetulan udah lepek banget karena terlalu sering dipakai, dan bu linda membawa satu koper besar dan satu buah tas jinjing. tapi sayangnya taxi kami harus penuh sesak, karena bagasi mobil basah, barang2 dimasukkan ke dalam kursi penumpang..huufh. akhirnya bu linda dengan sangat terpaksa harus saya lepaskan duduk bersama barang2 di kursi belakang, dan saya duduk didepan menemani pak supir yang kelihatannya kesepian (jiaah). Sedangkan teman saya, karena tadi dia kebandara naik motor, jadilah dia pulang juga harus naik motor, rasa setia kawan yang besar pada motornya membuatnya tak tega untuk meninggalkan sang motor sendirian di bandara. Hmm benar2 solidaritas yang sangat tinggi..*ckckckck.

    Perjalanan ke hotel ga memakan waktu lama, pak supir sepertinya hapal banget dengan seluk beluk kota jogja(ya iyalaahh), ga nyampe 30 menit sampailah kami dihotel yang dituju, alhamdulillah, kami sampai dengan selamat, sehat walafiat, tak kurang suatu apapun, kecuali jumlah rupiah didompet saya.
Saya lihat wajah bu linda sedikit pucat, saya paham dan mengerti kalau bu linda mengalami rasa pusing karena perjalanan yang jauh apalagi perut dalam keadaan kosong. Tapi saya masih bisa melihat kobaran api semangat untuk menjalankan misi rahasia dari mata bu linda, begitu pula dengan saya, mata kami bagai lautan api yang berkobar2 siap membakar siapa saja..hahahaha.
Kami berdua tersenyum serentak tanpa dikomando saat seorang lelaki berperawakan tegap menghampiri kami dan tersenyum, lelaki itu memakai beju putih dipadu celana panjang berwarna biru dongker, dipinggangnya melilit sabuk yang besar dan memiliki gantungan alat2 berat, dia memakai topi bertuliskan SECURITY di kepalanya, di bajunya menempel papan namanya, sayangnya saya ga bisa melihat dengan jelas, nama siapa yang tertulis disitu. Tanpa babibu, apalagi ah ih uh, dan tanpa berkenalan terlebih dahulu, dia langsung membantu saya dan bu linda mengangkat barang2 kami keluar dari taxi, barang2 kami dioper ke temannya yang menggunakan seragam batik, mulai dari kopiah sampai celana, semuanya batik, untung sepatunya bukan batik, kalau tidak, mungkin saya akan nanya, beli dimana mas?..hehe. oleh orang ini, kami diantar menuju loby, disana 4 wanita cantik memakai jilbab menyapa kami dengan ramah, setelah saya menyebut kode rahasia "bimtek Lakip" kami diberi kunci kamar dan langsung diantar menuju kamar kami dilantai 6 (enam), bersyukurlah saya karena kami naik lift.

    Fuuuh, Alhamdulillah, akhirnya kami bisa beristirahat, leyeh-leyeh, ngupil, dan nonton tv sambil garuk2 didalam kamar, rasanya bahagia banget. Tidak terbayang kalau besok kami akan bergelut dengan jadwal pelatihan yang padat dan ketat. Saat baru saja saya ingin duduk ditepi bed, tiba2 bu linda yang sedari tadi mengutak ngatik tas jinjingnya mengambil posisi duduk rapi disamping tempat tidur dan menyodorkan pada saya kamera digital berwarna pink kepada saya dan dengan santai dia berkata "fotokan baah".. agak sedikit syok, saya lalu mengambil kamera dan mulai membidik objek, "jeprett"..tampaklah gambar bu linda tercetak di layar kamera, ada senyum bahagia tersungging disana..hmm saya menggaruk2 kepala saya dan berfikir, sepertinya bu linda sudah sehat, alhamdulillah deh..;-).

   Tidak seperti bu linda yang langsung ganti baju tidur dan siap2 memulai perhelatan besar dengan bantal, selimut dkk, saya mengganti baju dengan baju casual, mencuci muka, menambah bedak yang sudah sedari 5 jam yang lalu luntur dari pipi saya, merapikan jilbab dan bersiap untuk pergi. Yap, saya siap menjalankan misi rahasia saya yang pertama. Teman saya yang menjadi target operasi misi ini sudah menunggu saya dilantai 1, lobby hotel, dan kami siap menjalankan misi bersama-sama. Sebelum pergi, saya berpesan pada bu linda untuk istirahat saja, dan segera menghubungi saya bila ada sesuatu terjadi selama saya tidak ada. Saya juga berjanji akan pulang sebelum buka puasa, semua pesan2 saya dijawab dengan mantap oleh bu linda dengan satu anggukan entah itu karena dia sudah mulai mengantuk, atau memang ingin mengangguk dengan mantap pada saya, yang pasti saya diijinkan untuk pergi oleh bu linda. Bu linda juga sempat berpesan agar saya hati2 dijalan. hmm benar2 agen rahasia yang kompak..(gubraak).

   Jeng jeng jeng, inilah misi rahasia part1 saya bersama teman saya, si target operasi atau bisa juga dipanggil agent1. Kami berdua menghabiskan waktu dengan berjalan kaki menyusuri malioboro, melihat2 dan tidak menyentuh apapun disana, kami tidak ingin meninggalkan jejak(bahasa lain dari ga mau bekanja). Karena ini misi rahasia, saya dan agent 1 saling menjaga kata2, tatapan mata, langkah kaki dan jarak kedekatan kami (aslinya menahan diri karena lagi puasa) hahahags. Kami berjalan tanpa arah, karena arahnya cuma satu "kedepan dan lurus saja", sambil melihat2 sekeliling terjadi obrolan kecil yang menyenangkan, tanpa terasa saya dan agent 1 udah nyampe didepan benteng vandenberg. Wah pantas saja kaki saya merasa lelah, perjalanan kami cukup panjang juga, dari hotel Ina Garuda sampai ke depan benteng, lumayanlah, untuk pejalan kaki yang memakai sandal dengan hak 3cm, uuughh..
Didepan benteng kami duduk berdampingan di kursi taman, beberapa kata rahasia kami keluarkan, dan kami juga sempat bertukar benda2 rahasia. Menyenangkan sekali Misi rahasia ini, saya sampai lupa kalau besok saya harus mengikuti pelatihan, yaah, kesenangan bisa melupakan kesulitan, tapi tidak bisa menghapusnya..*sigh.

   Misi kami tutup di malam hari, setelah berbuka puasa bersama bu linda, dan menelusuri malioboro lagi untuk mencari makanan yang kiranya cocok dilambung seorang gadis desa seperti saya. Karena besok saya harus melaksanakan tugas yang saya emban dari kepala Subbag saya, dan agent 1 juga harus kembali merapatkan barisan kemarkas besarnya, dan malam semakin dingin, bu linda juga sudah sangat mengantuk, saya juga ngentuk, agent 1 juga kelelahan dan mengantuk,..(apa siiih?), yup yup, akhirnya misi rahasia part 1 kami tutup dengan bertukar pesan2 rahasia. Hmm, menyenangkan, saya rasa cukup menambah stok  energy saya untuk beraktivitas esok paginya.

" すずく "