Selasa, 31 Agustus 2010

MISI RAHASIA KE JOGJA PART I

    Seperti yang saya duga, pagi ini kami pasti terlambat menghadiri pelatihan yang berlokasi di lantai 2 hotel Inna Garuda jogjakarta. Sebenarnya pagi ini kami bangun cukup pagi, tapi mungkin karena gerakan lambat kami yang hampir menyerupai gerakan slowmotion di film "the Matrix", adegan dimana keanu reeves berusaha menghindar dari peluru2 yang secara beruntun ditembakkan padanya. Yaah, jujur saya akui, rasanya malas sekali  beranjak dari tempat tidur, apalagi selimut saya seperti menyekap saya dalam rasa hangat yang sangat amat nyaman, hmm rasanya ga mau bangun. Selepas subuh tadi saya dan bu linda sepakat untuk tidur lagi, hmm satu lagi kekompakan kami, benar2 agent rahasia yang capcuus kompaknya...:D :D

   Jam 07:45, hape saya berdering satu kali, bunyinya kurang lebih seperti ini: "tulling tulling", seperti dikomando, sambil meraba2 saya yang saat itu masih leyeh2 dan tengkurep di kasur langsung mengambil hape dan membuka pesan singkat yang masuk, "bapak2 dan ibu dimohon kehadirannya, acara segera dimulai", sedikit mrecing2 (kedip2 sambil mengucek2 mata) saya membaca ulang pesan singkat td(sebut saja sms), nah terlihat jelas sekarang, ternyata panitia mengingatkan para peserta via sms, untuk segera menuju ruang pelatihan karena acara akan segera dimulai. Mata saya langsung melek, saya lalu bangkit dari tidur dan segera bersiap2, oh no, 15 menit lagi acara dimulai, dan saya belum mandi...sungguh terlalu.
Waktu yang saya butuhkan untuk bersiap2 adalah 15 menit saja, mandi cepat adalah keahlian saya yang nomor wahid, disusul dengan kemampuan makan cepat dan kegiatan cepat lainnya. Jam 8:05 kami tiba di ruangan, disana telah menunggu kami panitia dan beberapa peserta. Ternyata hanya ada 10 orang peserta termasuk saya, sedikit sih, tapi efektif, karena berasa les private. hehehe.

   Jadwal kegiatan pelatihan kami ternyata padat dan ketat, nara sumbernya asik,dan materinya menarik..hmmm ga rugi deh datang kesini, meskipun biaya kontribusinya agak mahal (menurut saya, karena biayanya 3 kali lipat gaji saya). Sejujurnya, sejak awal saya ga berminat untuk mengikuti pelatihan ini, saya sudah bersuudzon sebelumnya, mungkin sama saja dengan pelatihan2 lain, pikir saya. Berdasarkan pengalaman saya, setiap acara pelatihan selalu ada acara tambahan "pemadatan jadwal", hhhh. Tapi ternyata disini tidak demikian, jadwal jam 5 baru keluar ruangan ya bakalan jam5 keluar ruangannya, bahkan kadang melebihi waktu yang dijadwalkan. kelebihan waktu ini bukan kesalahan pemateri atau keinginan panitia, atau karena jam dinding yang menempel di dinding atas ruangan kami itu sedang habis batrai, tapi karena seluruh peserta bersemangat, selalu bertanya, dan minta praktek terus, alhasil kami pasuka 10 sering keluar ruangan terlalu sore. Saya malah sempat berlari2 mengejar waktu ashar yang udh hampir habis. Tapi semua itu menyenangkan, saya selalu semangat mengikuti tiap materi yang disajikan. Saya berharap dapat menyerap semua ilmu yang diberi oleh tiap pemateri.. yeaahhhh..."INI BARU PELATIHAN" seru saya dalam hati.

    Selama 3 hari pelatihan, saya dan bu linda menyempatkan diri untuk menjalankan misi rahasia kami tiap malam...hohoho. Malam pertama pelatihan, misi rahasia saya yang kedua, dan misi rahasia bu linda yang pertama, hehehe kami siap menjalankan misi kami. Sebelumnya, tadi sore setelah ashar saya sudah memberi sms kepada teman saya yang bernama lina , kebetulan teman saya itu masih meneruskan kuliah s2 di jogjakarta. Pesan saya cukup singkat, 'sebelum buka kamu kesini ya neng", pesan singkat saya itupun dibalas ga kalah singkat "siiip". Akhirnya sesuai waktu yang dijanjikan si lina datang juga, meski agak ribet diawal kedatangannya, dia sempat menelepon saya dan berteriak dari seberang telepon: "uuuy, aku kelewatan , ga pake kacamata niiih, kamu tunggu aku di tepi jalan raya yoo"..belum sempat saya menjawab "iya' terdengar bunyi klik diseberang telpon menandakan telpon sudah ditutup..huhh daasaaar. Dengan bergegas saya turun ke lantai bawah dan secepat kilat melesat keluar hotel, padahal saya masih menggunakan sepatu higheels saya yang tingginya 7cm,nasib baik saya tidak terjungkang atau kepeleset, kalau tidak..hmm tamatlah riwayat saya sebagai wanita, ga kuat menahan malu karna jatuh terjungkang diakibatkan terpelecok sepatu sendiri. Hanya butuh waktu 5 menit untuk bisa nangkring dibawah pohon yang terletak dipinggir jalan malioboro.

    Setelah menunggu 8 menit, dari tempat saya duduk saya melihat sosok si lina dari kejauhan. dengan reflex, saya langsung berdiri, sedikit loncat2, tangan saya dinaikan keatas, digoyang2kan dengan cepat kekiri dan ke kanan bergantian, hmm gerakan yang cukup membuat saya jadi tontonan banyak orang. Tapi ya sudahlah nasi telah menjadi bubur, dengan wajah tanpa dosa saya langsung berteriak memanggil nama si lina.."LIIIIN...OOOY". tanpa saya sangka, si lina yang suara motornya lebih besar dari suara klakson bus, saya baru nyadar ternyata suara saya besar juga ckckckck...Nah, seteleh menemukan sosok saya, dia lalu secara refleks memotong jalan, mengakibatkan bunyi klakson berentet dari beberapa kendaraan dibelakangnya yang protes ga terima ada motor yang main selonong boy aja, tapi sepertinya si lina kaga peduli, atau mungkin dia ga denger, karena suara motor lina lebih nyaring dari suara klakson bus...ckckck dasar pembalap , batin saya.

    Yah akhirnya saya bertemu dengan lina lagi, setelah setahun yang lalu saya sempat mengunjunginya dan numpang tidur dikosnya. Ga ada yang berubah dari lina, wajah putih tirusnya tetep terlihat cantik, bekas jerawat diwajah beningnya itu tetep terlihat jelas, suaranya tetap cempreng, dia tetep  pake celana sandal jepit, celananya tetap jeans, dan warna kesukaannya tetep kuning, meskipun hari ini dia mengenakan baju rajutan berwarna ungu, sangat serasi dengan warna jilbabnya yang mulai merot kanan-kiri, mungkin karena helm dan angin yang menerpanya selama perjalanan tadi. Yang berbeda darinya hanya dia tambah kurus, hmm mungkin karena ini lagi puasa batinku. Awalnya saya pikir kami akan melakukan gerakan2 seperti cipika cipiki atau berpelukan, yaah layaknya teman lama yang baru bertemu lah, eh ternyata tidak, turun dari motornya dia langsung memegangi pinggul belakangnya, persis seperti nenek2 yang lagi sakit reumatik, dengan muka bengis dan mata menyipit dia berkata "heh, hotelnya endiii siiih?aq kliwatan mauu, ga ketook reeek"..(heh, hotelnya mana sih? aku kelewatan tadi, ga kelihatan tauuk) huuff, sampai sekarang saya masih bingung dengan logat teman saya satu ini, dia ikutan aliran suroboyoan, madura, atau aliran sesat..*jiaah.., yang pasti dia selalu memanjangkan kata, seperti "endiii", "mauuuu" dan beberapa kata lainnya. Saya hanya diam sambil monyongin bibir, "kuwi ndek mburimu ndul" (itu dibelakangmu ndul) jawab saya pelan. Mendengar jawaban saya, secepat kilat dia menolehkan kepalanya kebelakan, secepat kilat pula kembali melihat saya, cengiran khas dia nungging dibibirnya..hmm lina banget dah.

    Setelah memarkir motornya ditrotoar didepan hotel, kami langsung bergegas ke lantai 6, menuju kamar hotel saya. Sesampainya dikamar saya langsung memperkenalkan lina kepada bu linda, dilihat dari gelagat mereka berdua pada pandangan pertama, sepertinya mereka bakalan cocok, alhamdulillah..^__^.
Belum berapa lama kami nyentuh kamar, suara adzan terdengar dari kejauhan, Alhamdulillah, akhirnya buka puasa juga, dengan sigap kami langsung meneguk teh botol dan melahap roti yang emang sudah saya siapkan untuk berbuka. Senyum mengembang diwajah kami bertiga, pertanda baru saja merasakan nikmatnya berbuka. Setelah dirasa cukup, kami lalu bergantian mengambil air wudhu lalu shalat magrib berjamaah. Setelah shalat, kami bertiga duduk berhadapan dan mulai menyusun rencana untuk menjalankan misi rahasia kami, bola mata bu linda bersinar2 gembira, bu linda terlihat sangat bersemangat. Hasil dari duduk bersama tadi yaitu sebuah rencana besar yang sangat cemerlang, penuh rahasia dan resiko didalamnya, bu linda setuju, lina mengangguk mantap, dan saya mengiyakan, teh botol kami jadi saksi, kamar kami yang hening itu tetap hening..(lah lah lah apa2an ini), dan akhirnya kami berangkat menjalankan misi.

    Target operasi pertama kami adalah tempat makan cepat saji, mencari tambahan tenaga sebelum menuju target operasi berikutnya, benar2 ide cemerlang. Sepanjang jalan menuju tempat makan, mata bu linda bersinar cerah, tak henti2nya kepalanya menoleh kekanan dan kekiri menikmati barang dagangan yang digelar begitu saja di tepi trotoar, yap ini pengalaman pertama bu linda berjalan2 di malioboro malam hari, wajar kalau jiwa belanjanya tiba2 bangkit. Tapi untunglah, sebelum berangkat menjalankan misi tadi saya sudah berpesan pada bu linda untuk menahan diri, dan misalnyapun udah kebelet banget pgn belanja harus bisa menawar dengan sadis, harus tega, dan harus bisa pergi tanpa pesan bila si penjual menunjukkan tanda2 kekeuh ga mau nurunin harga. Bu linda mengangguk mantap tanpa paham dan mengerti, dia cm berpesan, "tolong baah, carikan jilbab buat anakku, itu jak yang mau aku cari tuu", saya pun menaikkan jempol saya dan mengerlingkan mata tanda "cemeen, gampaang itu" hahahaha. Setelah sampai ditempat makan, kami langsung memesan beberapa makanan, awalnya kami makan dengan sangat lahap, sampai akhirnya rasa eneg mulai menyerang kami bertiga dan akhirnya kami menyerah, ga sanggup lagi menghabiskan makanan yang tersisa.Yah, gpplaah , yang penting perut dah terisi..alhamdulillah.

    Misi pertama malam ini telah dilaksanakan, selanjutnya kami menuju target operasi selanjutnya. Target operasi selanjutnya adalah "toko jilbab", kami menemukan toko baju muslim yang asik, tempatnya cukup bagus, pelayannya ramah, barng2nya juga bagus2 dan menarik, awalnya kami hanya ingin survei harga saja , karena target operasi kami sesungguhnya adalah pasar bringharjo, yang insyaallah jika tidak ada halangan akan kami kunjungi setelah pelatihan selesai. Tapi ternyata nasib berkata lain, bu linda sudah kadung kepincut bahkan kepelet dengan beberapa barang yang ada di toko ini.Apalagi si lina, yang kami percayakan sebagai orang yang paling tahu tentang harga berkata kalau harganya ga jauh beda dengan dipasar, jadilah bu linda bertambah semangatnya untuk memilih2 dan membeli jilbab tentunya. Saat bu linda sedang asik memilih2 jilbab, saya dan lina bergeser memisahkan diri ke arah baju gamis, hmm bajunya bagus2, harganya jg standart dan bahakan murah menurut saya, karena di tempat saya harga baju begini mungkin 2 kali lipatnya harga disini. Saya dan lina sempat mencoba beberapa baju, dan tidak satupun yang kami beli..hehehe. Akhirnya setelah beberapa saat berlalu, kami berdua lina yang masih asik milah milih baju gamis tanpa ada niat sedikitpun untuk membeli, dan asik bisik2 membicarakan salah satu pegawai toko yang kelihatan "bening",(padahal saya ga bisa melihat dengan jelas, wajahnya seperti apa), tiba2 bu linda menghampiri saya dan berkata perutnya sakit, setengah panik saya lalu memberitahu lina tentang kabar ini. Lina pun sepertinya panik, kami lalu bergegas mengevakuasi bu linda. Setelah melakukan beberapa pertanyaan, akhirnya bu linda berkata "eh, sakit perutku bah, mau beol"..gubraaak. Hedehh, kami berdua lina akhirnya segera pulang untuk ngantarin bu linda kembali ke hotel. Sesampainya di depan hotel bu linda bicara lagi" kayaknya hilang sudah rasa sakit perutku eh", jiaah...akhirnya saya langsung mengambil inisiatif untuk segera melaksanakan misi ketiga, yaitu pijat refleksi ala jepang di lantai 2 hotel. Bu linda mengangguk tanda setuju, dan kami bertiga pun akhirnya naik ke lantai 2. Setelah memesan tempat dan memilih jenis refleksi yang kami inginkan, tiba2 bu linda mulai menunjukkan tanda2 perutnya sakit lagi, dengan buru2 bu linda minta undur dari dari kami, saya pun segera mengantar bu linda sampai ke lift, dan berpesan untuk turun lagi setelah bab, bu linda mengiyakan.hfff, moga berhasil dan lancar bu, batin saya mengiringi kepergian bu linda.

    Yap, akhirnya kami sampai juga ke misi kami yang ke tiga dan sekaligus jg yang terakhir, REFLEKSI...heheheh, bener2 ide yang cemerlang, habis ini bisa langsung tidur nyaman. Saya dan lina memilih refleksi wajah, katanya bisa membuka aura kecantikan, ciieee...kami berdua tergoda untuk mencobanya, akhirnya duduklah kami ditempat refleksi itu, saya lupa apa namanya, yang pasti lokasinya berada di lantai 2 hotel Inna Garuda, karena baru saja buka cabang disini, tempat praktek mereka sangat kecil, hanya sepetak tempat yang diberi sekat, dibuat bergaya jepang, ada dua kursi panjang yang ditujukan untuk pelanggan, dan satu meja kasir, ruangan ini berdinding kayu yang sengaja dibuat sebagai pembatas ruangan kecil ini dengan dunia luar(cieee apa coba). Tenaga terapisnya ternyata hanya tinggal 1 cewek dan satu cowok, karena request saya harus cewek, jadilah kami berdua harus bergantian, saya mempersilahkan lina untuk duluan, dan saya menunggu giliran sambil melihatnya dipijit, pluntir2 dan ditekan2 oleh sang terapis..sepertinya si lina mulai mengantuk..dasar!.

   


   

Senin, 30 Agustus 2010

MISI RAHASIA KE JOGJAKARTA

     Tanggal 15 Agustus 2010, saya dan seorang rekan kerja dikantor(sebut saja Bu linda) ditugaskan oleh kepala subbag saya untuk mengikuti Pelatihan Akuntabilitas kinerja Aparatur yang diselenggarakan oleh PPKK FISIPOL Universitas Gajah Mada Jogjakarta.
Keberangkatan keJogja ditempuh dalam waktu 6,5 jam dari kampung tempat saya tinggal. Saya dan bu linda berangkat dengan penuh rasa suka cita, terlihat kobaran api semangat menyala2 dibole mata kami masing2, meskipun dalam hati kami tujuan dan keinginan kami sama sekali berbeda, tapi yang pasti kami berdua bersemangat melakukan perjalanan menuju Jogjakarta. Hal ini terbukti dari kuatnya kami berdua menahan Puasa meskipun kami sedang melakukan perjalanan jauh, mendaki gunung, lewati lembah, terbang diudara, sungai yang mengalir tenang pun kami lewati juga..*aiih lebaay.

    Bu linda adalah rekan kerja yang menyenangkan, orangnya ramah, polos, dan baik hati, jarang sekali saya melihat dia marah atau tersinggung, dia juga tidak pernah bersuara keras apalgi lantang. sempat saya berfikir kalau bu linda mungkin baru saja menjalani operasi amandel, makanya volume suaranya terbatas. Tapi ternyata tidak, bu linda di usianya yang sekarang beranjak 34 tahun, dan sudah memiliki 2 orang anak ini memang tidak pernah berteriak. Bu linda orangnya jg kalem banget, bukan hanya dari suara, langkah kakidan gerakan bu linda semuanya kalem, berbeda jauh dengan saya yang suka melakukan segala sesuatu secara cepat dan tepat. Bagi bu linda, perjalanan dinas ke jogja adalah kesempatan emas, begitu pula dengan saya(senyum kecil nungging dibibir saya). Bu linda tidak pernah sebelumnya pergi keluar kota provinsi, dan jogjakarta adalah kota luar provinsi pertama yang didatangi. Senyum tak pernah berhenti mengembang diwajahnya saat kami masih berada di bandara juwata tarakan. Senyumnya sebenarnya tidak memudar sampai kami tiba dijogja, tapi wajah pucatnya mengikis senyum manis bu linda..:-(.

   Sesampainya kami dijogjakarta, kami disambut oleh teman saya yang udah menunggu kedatangan saya sejak satu jam yang lalu di bandara adisutjipto jogjakarta. Waktu pertama kali melihatnya, mata saya yang biasanya ga bisa melihat dengan jelas (mata saya minus) tba2 jadi bening, ransel berwarna ijo lumut yang awalnya tidak begitu berat nangkring dipunggung saya tiba2 berasa ringaan banget, yah intinya hati saya senang dan bahagia saat melihat teman saya itu tersenyum lebar melihat kedatangan saya dan bu linda. Setelah berjabat tangan, liat2an dalam waktu sesingkat2nya, dan  memperkenalkannya pada bu linda, kami segera mencari taxi menuju hotel. Dengan mudah tanpa dicari, supir taxi pada newarin diri untuk ngantarin kami kemanapun kami mau. Karena banyaknya supir taxi yanbg menawarkan diri, saya jadi dilema dalam memilih satu diantara mereka, soalnya mereka cakep2 siih(astopiloh, apa2an ini..). Akhirnya setelah melalui pertimbangan yang cukup alot, dalam waktu 20 detik saya langsung menunjuk seorang supir taxi berperawakan tinggi, berkulit sawo matang, berkumis tipis dan berwajah ramah (busyeet, segitu hapalnya, padahal ngakunya mata minus..*sigh), pak supir inilah yang akhirnya mengantar kami sampai ke hotel. Ah, keputusan yang berat, maafkan saya bapak2 supir taxi yang lain, saya hanya bisa memilih satu diantara banyak, tak mungkin saya berpoliandri..(aduuh buu, jauh amiir). Air mata saya berderai saat saya pergi meninggalkan mereka dan bandara..(jijaay, lebay ih).

   Sebenarnya barang yang kami bawa ga banyak, saya cuma membawa satu tas ransel besar berwarna ijo lumut yang kebetulan udah lepek banget karena terlalu sering dipakai, dan bu linda membawa satu koper besar dan satu buah tas jinjing. tapi sayangnya taxi kami harus penuh sesak, karena bagasi mobil basah, barang2 dimasukkan ke dalam kursi penumpang..huufh. akhirnya bu linda dengan sangat terpaksa harus saya lepaskan duduk bersama barang2 di kursi belakang, dan saya duduk didepan menemani pak supir yang kelihatannya kesepian (jiaah). Sedangkan teman saya, karena tadi dia kebandara naik motor, jadilah dia pulang juga harus naik motor, rasa setia kawan yang besar pada motornya membuatnya tak tega untuk meninggalkan sang motor sendirian di bandara. Hmm benar2 solidaritas yang sangat tinggi..*ckckckck.

    Perjalanan ke hotel ga memakan waktu lama, pak supir sepertinya hapal banget dengan seluk beluk kota jogja(ya iyalaahh), ga nyampe 30 menit sampailah kami dihotel yang dituju, alhamdulillah, kami sampai dengan selamat, sehat walafiat, tak kurang suatu apapun, kecuali jumlah rupiah didompet saya.
Saya lihat wajah bu linda sedikit pucat, saya paham dan mengerti kalau bu linda mengalami rasa pusing karena perjalanan yang jauh apalagi perut dalam keadaan kosong. Tapi saya masih bisa melihat kobaran api semangat untuk menjalankan misi rahasia dari mata bu linda, begitu pula dengan saya, mata kami bagai lautan api yang berkobar2 siap membakar siapa saja..hahahaha.
Kami berdua tersenyum serentak tanpa dikomando saat seorang lelaki berperawakan tegap menghampiri kami dan tersenyum, lelaki itu memakai beju putih dipadu celana panjang berwarna biru dongker, dipinggangnya melilit sabuk yang besar dan memiliki gantungan alat2 berat, dia memakai topi bertuliskan SECURITY di kepalanya, di bajunya menempel papan namanya, sayangnya saya ga bisa melihat dengan jelas, nama siapa yang tertulis disitu. Tanpa babibu, apalagi ah ih uh, dan tanpa berkenalan terlebih dahulu, dia langsung membantu saya dan bu linda mengangkat barang2 kami keluar dari taxi, barang2 kami dioper ke temannya yang menggunakan seragam batik, mulai dari kopiah sampai celana, semuanya batik, untung sepatunya bukan batik, kalau tidak, mungkin saya akan nanya, beli dimana mas?..hehe. oleh orang ini, kami diantar menuju loby, disana 4 wanita cantik memakai jilbab menyapa kami dengan ramah, setelah saya menyebut kode rahasia "bimtek Lakip" kami diberi kunci kamar dan langsung diantar menuju kamar kami dilantai 6 (enam), bersyukurlah saya karena kami naik lift.

    Fuuuh, Alhamdulillah, akhirnya kami bisa beristirahat, leyeh-leyeh, ngupil, dan nonton tv sambil garuk2 didalam kamar, rasanya bahagia banget. Tidak terbayang kalau besok kami akan bergelut dengan jadwal pelatihan yang padat dan ketat. Saat baru saja saya ingin duduk ditepi bed, tiba2 bu linda yang sedari tadi mengutak ngatik tas jinjingnya mengambil posisi duduk rapi disamping tempat tidur dan menyodorkan pada saya kamera digital berwarna pink kepada saya dan dengan santai dia berkata "fotokan baah".. agak sedikit syok, saya lalu mengambil kamera dan mulai membidik objek, "jeprett"..tampaklah gambar bu linda tercetak di layar kamera, ada senyum bahagia tersungging disana..hmm saya menggaruk2 kepala saya dan berfikir, sepertinya bu linda sudah sehat, alhamdulillah deh..;-).

   Tidak seperti bu linda yang langsung ganti baju tidur dan siap2 memulai perhelatan besar dengan bantal, selimut dkk, saya mengganti baju dengan baju casual, mencuci muka, menambah bedak yang sudah sedari 5 jam yang lalu luntur dari pipi saya, merapikan jilbab dan bersiap untuk pergi. Yap, saya siap menjalankan misi rahasia saya yang pertama. Teman saya yang menjadi target operasi misi ini sudah menunggu saya dilantai 1, lobby hotel, dan kami siap menjalankan misi bersama-sama. Sebelum pergi, saya berpesan pada bu linda untuk istirahat saja, dan segera menghubungi saya bila ada sesuatu terjadi selama saya tidak ada. Saya juga berjanji akan pulang sebelum buka puasa, semua pesan2 saya dijawab dengan mantap oleh bu linda dengan satu anggukan entah itu karena dia sudah mulai mengantuk, atau memang ingin mengangguk dengan mantap pada saya, yang pasti saya diijinkan untuk pergi oleh bu linda. Bu linda juga sempat berpesan agar saya hati2 dijalan. hmm benar2 agen rahasia yang kompak..(gubraak).

   Jeng jeng jeng, inilah misi rahasia part1 saya bersama teman saya, si target operasi atau bisa juga dipanggil agent1. Kami berdua menghabiskan waktu dengan berjalan kaki menyusuri malioboro, melihat2 dan tidak menyentuh apapun disana, kami tidak ingin meninggalkan jejak(bahasa lain dari ga mau bekanja). Karena ini misi rahasia, saya dan agent 1 saling menjaga kata2, tatapan mata, langkah kaki dan jarak kedekatan kami (aslinya menahan diri karena lagi puasa) hahahags. Kami berjalan tanpa arah, karena arahnya cuma satu "kedepan dan lurus saja", sambil melihat2 sekeliling terjadi obrolan kecil yang menyenangkan, tanpa terasa saya dan agent 1 udah nyampe didepan benteng vandenberg. Wah pantas saja kaki saya merasa lelah, perjalanan kami cukup panjang juga, dari hotel Ina Garuda sampai ke depan benteng, lumayanlah, untuk pejalan kaki yang memakai sandal dengan hak 3cm, uuughh..
Didepan benteng kami duduk berdampingan di kursi taman, beberapa kata rahasia kami keluarkan, dan kami juga sempat bertukar benda2 rahasia. Menyenangkan sekali Misi rahasia ini, saya sampai lupa kalau besok saya harus mengikuti pelatihan, yaah, kesenangan bisa melupakan kesulitan, tapi tidak bisa menghapusnya..*sigh.

   Misi kami tutup di malam hari, setelah berbuka puasa bersama bu linda, dan menelusuri malioboro lagi untuk mencari makanan yang kiranya cocok dilambung seorang gadis desa seperti saya. Karena besok saya harus melaksanakan tugas yang saya emban dari kepala Subbag saya, dan agent 1 juga harus kembali merapatkan barisan kemarkas besarnya, dan malam semakin dingin, bu linda juga sudah sangat mengantuk, saya juga ngentuk, agent 1 juga kelelahan dan mengantuk,..(apa siiih?), yup yup, akhirnya misi rahasia part 1 kami tutup dengan bertukar pesan2 rahasia. Hmm, menyenangkan, saya rasa cukup menambah stok  energy saya untuk beraktivitas esok paginya.

" すずく "